Tempat Wisata di Kota Malang


ALUN-ALUN KOTA BATU
Alun Alun Kota Wisata Batu – Laksana bunga yang tengah ranum, rapi indah dan menyejukkan hati, sehingga mampu menumbuhkan berjuta inspirasi bagi siapa saja. Begitu, Alun-alun Kota Wisata Batu Jatim kian harum dan mempesona. Karena tak hanya terindah di kawasan Asia Tenggara, namun populer seiring pesatnya kunjungan wisata yang mencapai dua juta orang per tahun di Kota Apel dan Bunga ini. Bahkan, menggeliatnya pertumbuhan ekonomi masyarakatnya mencapai level empat nasional, mampu menyentuh kalbu para tamu untuk menikmati Alun-alun ini. Adalah trade mark yang dimilikiKota Wisata Batu, meski munculnya masih terbilang baru namun kian menggelorakan bumi pertiwi.
Alun-alun ini sebenarnya sudah ada sejak jaman Kerajaan Singosari dulu, tapi baru direnovasi dan diresmikan pada maret 2011 lalu. Melalui momen Three Spectaculer, “Jantung” Kota Wisata Batu itu menggelegar bagai petir menyambar tiang pancang yang menjulang ke langit di Jawa Timur bahkan Indonesia tercinta. Apalagi bagi para wisatawan asal manapun, Alun-alun Kota Wisata Batu ini penuh dengan kemolekan panorama alam pegunungan yang mengelilinginya. Dan selalu menyapa ramah pada siapa saja yang menikmatinya. Tanpa terkecuali, mulai anak-anak hingga kakek nenek, apalagi bagi pecinta seni, Alun-alun ini sangat menantang dan menggairahkan untuk mengembangkan gagasan baru yang menyatu dengan keindah panorama alamnya.
Foto009 Alun Alun Kota Wisata Batu
Alun-alun Kota Wisata Batu adalah tempat bersantai bersama keluarga. Dilengkapi berbagai fasilitas tempat duduk eksklusif stanlish beratap glosy transparan yang berfungsi sebagai smoking area yang berada di sudut bagian barat sebelah utara dan selatan. Berjumlah 4 lokasi, di tempat duduk itu siapapun bisa memandang kemolekan Alun-alun maupun panorama pegunungan yang mengililingi kota sejuk di Jawa Timur ini. Bahkan di sore hingga malam hari, tak jauh dari lokasi duduk sebelah utara, tampak beberapa personel grup musik mengiringi ayunan langkah demi langkah para pengunjung dalam memaknai artistiknya Alun-alun. Mereka begitu santun secara berkelompok dan berdiam sembari memainkan musik-musik tradisional dan musik trendi, meski harus sabar menerima uluran tangan pengunjung yang melintas dan menikmati sajian musiknya.
Tak ketinggalan, bagi yang ingin menikmati panorama Kota Wisata Batu dan sekitarnya dari ketinggian, para pengunjung dapat menaiki “Bianglala” yang berputar pelan dari bawah hingga ke puncak berketinggian lebih dari 60m. Dari sana hamparan luas pegunungan dan hijaunya tanah hutan dan ladang pertanian masyarakat tampak menawan, disertai banyak bangunan perumahan penduduk, hotel berjajar rapi dan obyek-obyek wisata yang datar nan menjulang. Demikian, bagi keluarga yang membawa anak-anak, di Alun-alun juga disediakan beberapa Playground anak yang bisa dinikmati secara gratis.
Foto004 Alun Alun Kota Wisata Batu
Misalnya, ayunan, lorong-lorong menyembul laksana Goa yang dinaiki anak kemudian membiarkan diri badannya meluncur ke bawah, gugusan air mancur dari dasar tanah. Replika sayuran juga mengemuka disana, diantaranya kubis, apel, kemasan susu segar pasterius. Bahkan bagi anak yang menyukai dunia binatang seperti kelinci, singa, sapi perah, gajah juga tersedia di sana meski itu berbentuk replika dari semen maupun dari foam, malah di malam hari replika para binatang itu tampak menyala terang dengan lampion. Sehingga, bila para tamu akan mengabadikan diri dengan kamera, pasti akan nampak indah dan elegan. “Disamping tanaman Apel dan sayur-sayuran, sapi perah ini merupakan replika dari daerah Batu yang masyarakatnya adalah penghasil susu sapi perah yang cukup signifikan, terutama di berbagai daerah pinggiran Kota Wisata Batu ini,” ungkap Dra. Mistin MPd, Kadinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Wisata Batu.
Areal seluas sekitar 1 hektar itu tak hanya bersih dan indah, namun modern. Terbukti, bagi yang ingin menikmati acara-acara musik live di sana terdapat media Televisi besar 40” pada pintu masuk sebelah timur yang mengetengahkan acara-acara live musik, pertandingan Sepakbola, MotoGP, Formula dan sebagainya. Begitu pun bagi para pengunjung yang ingin Online dapat bersantai mengoperasikan Laptop berWifi di tempat duduk yang banyak sekali di tengah area Alun-alun. Satu lagi, bagi pecinta seni dan kreator, alun-alun dapat dijadikan tempat menumbuhkan berjuta inspirasi untuk menghasilkan karya-karya spektakuler. Apalagi, bila berkarya kreatif yang dapat mengembangkan Kota Wisata Batu dan kesejahteraan masyarakatnya, maka tentu karya itu akan mendapatkanreward dari pemerintah secara signifikan.
Satu lagi, guna melayani para pengunjung dalam menikmati Alun-alun dan suasana Kota Wisata Batu, juga disediakan Gedung berbentuk Apel untuk sarana toilet umum yang cukup bersih. Bahkan, Pemkot melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Wisata Batu menyediakan layanan informasi pariwisata secara umum di Gedung Strawberry yang terletak di ujung paling barat Alun-alun ini. Maka itu, tak perlu berdebat, semestinya kita terus membuktikan untuk mendatangi dan menikmati sebuah “Jantung Kota” yang penuh pesona dari daerah sentra wisata di Jawa Timur ini.Have a nice visiting to Alun-alun Kota Wisata Batu.
Sumber : kotawisatabatu.com

TOKO BEKAS BUKU WILIS


Kota Malang yang juga sering kali disebut sebagai kota pelajar, memang menyediakan begitu banyak fasilitas yang sangat mendukung untuk menunjang julukan tersebut. Adanya perpustakaan umum dengan desain modern yang koleksi bukunya cukup lengkap membuat tempat tersebut menjadi ajang untuk menggali informasi ilmiah. Tersedia juga toko-toko buku besar seperti Gramedia dan Togamas sehingga semakin menambah khasanah bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu.
toko buku wilis Toko Buku Bekas Wilis
Pasar Buku Wilis yang berlokasi di Jalan Simpang Wilis Malang, juga mempunyai visi yang sama yaitu menyediakan kebutuhan masyarakat akan ilmu melalui penjualan buku-buku dan majalah-majalah bekas. Pasar buku bekas atau buku loakan ini dulu terletak di Jalan Majapahit. Di sepanjang Jalan Majapahit yang dulu oleh masyarakat setempat disebut dengan Blok-M tersebut berjajar dan berdesak-desakan bedak-bedak semi permanen yang menjual ribuan buku bekas mulai dari yang masih menggunakan bahasa Belanda, Inggris, Jerman, dan bahasa Indonesia ejaan lama. Tiap hari bedak-bedak ini dikunjungi oleh ratusan pelajar, mahasiswa, dan juga masyarakat umum yang berburu buku-buku bekas dengan harga yang tentunya jauh lebih murah dibanding buku asli yang masih baru. Mungkin karena kondisi bedak-bedak yang tidak teratur dan terlihat kotor, ditambah kondisi jalan yang menjadi macet di jam-jam tertentu, pemerintah kemudian merelokasi bedak-bedak ini ke tempat baru di Jalan Simpang Wilis dengan bedak-bedak yang permanen, rapi, dan tentunya lebih nyaman.
 Toko Buku Bekas Wilis
Pasar Buku Wilis diresmikan pada tanggal 12 Juni 2003 oleh Walikota Malang yang sedang menjabat pada waktu itu yaitu Bapak H. Suyitno. Tempat ini menjadi tempat baru bagi masyarakat untuk berburu buku-buku bekas yang mungkin sudah tidak dijual lagi di toko-toko buku. Beberapa buku-buku bekas ini sebenarnya kondisinya bisa terbilang masih layak meski memang sudah terlihat kumal atau bahkan sampulnya sudah berlubang dimakan usia, namun isi dari buku tersebut rata-rata masih dalam kondisi layak. Tim kami saat berkunjung ke lokasi menemukan dua buku dengan format besar yang berisi biografi dan katalog dari pelukis besar Vincent Willem van Gogh atau lebih sering disebut dengan van Gogh saja. Kondisi buku tersebut masih sangat layak dan sampul hard-cover nya juga masih bagus. Beberapa majalah luar negeri seperti Time, Newsweek, Reader’s Digest, National Geographic edisi lama juga masih bisa kita jumpai di sini. Buku-buku ini dijual tidak dengan harga pasti seperti di toko-toko buku, tetapi bisa ditawar; jadi sebaiknya anda jeli dalam membeli sebuah buku dengan harga tertentu. Satu hal yang membuat kami agak menyayangkan adalah tumpukan tesis dan skripsi hasil karya mahasiswa dari beberapa universitas yang juga dijual dengan bebas di tempat ini. Memang tesis dan skripsi tersebut sudah berusia sekitar 10 tahun yang lalu, namun seyogianya tesis-tesis tersebut tidak tertumpuk layaknya barang bekas di pasar buku seperti ini.
Di antara media-media canggih seperti CD Interaktif dan Internet yang menyediakan jutaan informasi, buku masih merupakan media pembelajaran yang cukup efektif meski tidak murah. Mungkin pada masa depan, buku-buku bekas seperti di Pasar Buku Wilis ini akan menjadi barang yang cukup langka karena pada saat itu masyarakat mungkin sudah beralih ke buku-buku elektronik yang ringkas dan mudah dibawa ke manapun. Kehadiran iPAD dengan koneksi internet perlahan tapi pasti akan mulai menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu dan informasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar